sumber:http://ruanghati.com/2009/07/19/jasad-korban-mutilasi-dimakamkan-bersama-piring-gelas-dan-mangkuk/
Seiring adzan Isya’, jenazah korban mutilasi Magetan , Ayu Wulandari alias Wulan (20) diturunkan ke liang lahat. Menariknya, dalam liang lahat mahasiswi STIKES ICME Jombang tersebut juga disertakan satu buah piring, gelas, serta mangkuk. Selanjutnya, jasad yang terbungkus peti itu ditanam bersama peralatan tersebut.
Menurut Ketua RT 03/03 Dusun Ngrayung Desa Kepuhrejo Kecamatan Kudu, Sumber, disertakannya peralatan dapur tersebut sudah menjadi tradisi warga sekitar. “Ini sudah menjadi tradisi turun temurun. Saya sendiri tidak tahu apa maksudnya. Seluruh peralatan itu adalah yang digunakan oleh Wulan makan dan minum saat masih hidup,” kata Sumber, Minggu (19/7/2009).
Proses pemakaman gadis yang menjadi korban mutilasi ini dibanjiri oleh ratusan massa. Hampir seluruh warga Desa Kepuh Rejo ikut mangantarkannya ke peristirahatan terakhir. Praktis, jalan Raya Kudu macet hingga beberapa jam. Kebanyakan dari mereka kasihan melihat nasib yang menimpa Wulan.
Kakak kandung Wulan, Nita, juga terlihat dilokasi pemakaman. Perempuan yang sudah berkeluarga ini terlihat tegar. Meski tidak jarang dari kelopak matanya terus meneteskan air mata. Sedangkan Sukini dan Gati, lebih memilih tinggal di rumah. Kedua orang tua ini tidak tega melihat anak gadisnya dikebumikan.
Sekitar 45 menit, proses pemakaman anak kedua dari pasangan Sukini dan Sukiman ini berjalan. Selanjutnya, secara perlahan-lahan tanah yang masih basah menutupi liang lahat tersebut. Jasad Ayu Wulandari tertutup gundukan tanah bersama harapannya yang hilang.
Sebelumnya Ayu Wulandari dihabisi Oleh Gilang Maulana di sebuah kamar hotel di kawasan wisata Sarangan Magetan, Gilang mengajak Ayu untuk melakukan hubungan badan (ML) namun ditolak dan membuat tersangka marah sehingga korban kepalanya dibenturkan ke dinding dan di cekik lehernya hingga tewas, lalu tersangka ini membeli golok dan tas ransel lalu memotong motong tubuh korban dan dibuang di 3 tempat yang berbeda. (Berita Jatim)