Homekomentar



|F0NT| | Posted by herubaz(qutay)qutay at Tuesday, September 1, 2009

Cina memiliki Kamp rehabilitasi pecandu internet


SUMBER:http://beritajitu.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1425:cina-memiliki-kamp-rehabilitasi-pecandu-internet&catid=35:internasional&Itemid=54

Pecandu Internet di Cina jadi masalah, bahkan Cina memiliki Kamp rehabilitasi pecandu internet seperti liputan BBC di bawah ini :

Bagi para pasien di Pusat Pengembangan Psikologi Pemuda Beijing, kegiatan setiap hari dimulai dengan tiupan peluit sekitar 06.00.
Mereka langsung turun dari ranjang dan berganti dengan seragam militer sebelum berbaris di koridor, dan siap untuk memulai kegiatan hari tersebut.
Remaja yang kebanyak laki-laki di pusat itu mengalami masalah yang sama - mereka kecanduan internet.
Dan, melalui program latihan fisik, pengobatan dan konseling, lembaga ini menjadi harapan mereka untuk bebas dari kecanduan internet.
Minat warga Cina terhadap lembaga semacam ini meningkat beberapa pekan terakhir setelah dua remaja dipukuli di dua kamp terpisah. Satu orang akhirnya tewas, dan satu lagi terluka parah.

'Budak' Internet
Tao Ran, direktur pusat penanganan ketagihan internet di Beijing, membantah pekerja kamp menggunakan tindak kekerasan terhadap pasien.

Dia mengatakan: "Kami menggunakan kasih sayang dan ilmu pengetahuan untuk merawat dan menyembuhkan pasien kami, untuk memungkinkan mereka bersekolah dan menggunakan internet secara serah."

Namun, lembaga yang dia kelola jelas bukan kamp liburan.

Lembaga itu dikelola oleh rumah sakit yang terkait dengan militer Cina, Tentara Pembebasan Rakyat, dan berada di sebuah kompleks pangkalan militer.

Selagi anak-anak mudah menjalani kegiatan harian mereka, tentara membersihkan senapan mereka di luar asrama di dekatnya.

Para pasien, yang semuanya remaja atau berusia 20-an tahun, dikirim ke lembaga tersebut, sebab orang tua mereka yakin mereka menghabiskan terlalu banyak waktu di internet.

Tao mendefinisikan pecandu internet siapa saja yang berinternet selama setidaknya enam jam sehari dan tidak begitu meminati sekolah.

Poster yang dipasang di dinding lembaga menegaskan, menghabiskan terlalu banyak waktu di internet tidak sehat.

"Mereka yang menguasai internet adalah pahlawan," bunyi salah satu slogan," Mereka yang dikendalikan internet adalah budak."

Anak-anak muda datang ke lembaga tersebut dari seluruh CIna dan banyak dari mereka harus menjalani pelatihan keras selama tiga bulan.

'Ayah mengakali saya'

Pelatihan dimulai dengan olahraga pagi di lapangan parade pangkalan militer.

Berikutnya pecandu internet digiring ke barak mereka, dikurung di sana untuk merapikan barak.

Empat orang menghuni setiap kamar barak. Jika ditata rapi, kamar itu tak ubahnya asrama tentara.

Duvet dilipat rapi di atas ranjang, kain handuk digantung di atas tempat cuci muka, dan empat sikat gigi berdiri di dalam cangkir, dan semuanya menghadap ke arah yang sama.

Menurut para orang tua pencadu, hanya sedikit anak mudah ingin datang ke lembaga tersebut untuk disembuhkan, dan tidak sulit memahami penyebab keberatan mereka.

Pasien harus mengikuti perintah petugas lembaga.

"Ayah menipu saya untuk ke sini. Dia mengatakan, kami akan bersenang-senang di sini, tapi kemudian dia membawa saya kemari," kata seorang remaja.

"Pada mulanya, saya merasa saya sedih, tapi kemudian saya memahami mengapa orangtua saya menghendaki saya di sini. Mereka ingin menyingkirkan kecanduan internet saya," tambah dia.

Namun, di pusat itu, tidak hanya remaja yang harus berubah.

Sebagian dari pendekatan direktur Tao adalah mengubah perilaku seluruh anggota keluarga. Dia yakin yang bermasalah bukan hanya pengguna internet.

Banyak orang tua mendampingi anak mereka ke lembaga tersebut di Beijing dalam upaya belajar cara membesarkan anak mereka secara lebih baik.

Dan, sebagian dari mereka mengakui, mereka memang belajar sesuatu di sana.

"Ketika kami tiba dan mulai mendengar Dr Tao, kami menyadari ada masalah dengan cara kami berlaku sebagai orang tua, khususnya saya," kata ayah satu anak, Chen Lin.

"Kami memperlakukan anak kami seperti bawahan. Kami yakin anak kami harus melakukan apa pun yang kami perintahkan kepada dia," ujarnya.

Harapan terakhir

Chen mengatakan, dia dulu biasa memukuli, dan mencerca dan mentertawakan putranya dengan harapan membuat dia bekerja lebih keras - kini dia menyatakan cara itu keliru.

"Kami melukai perasaannya dan dia menjadi semakin tidak percaya diri," aku Chen.

Pemerintah Cina semakin prihatin soal pengelola pusat penanganan pecandu internet dan kurangnya pengawasan terhadap lembaga-lembaga tersebut.

Pada saat ini tidak ada daftar nasional lembaga dan tidak satu pun mendapat izin dan menjalani pemeriksaan oleh pejabat pemerintah.

Kementrian kesehatan mengeluarkan pemberitahuan pada bulan Juli untuk melarang penggunaan "electro-stimulation" yang digunakan untuk "menyembuhkan" pecandu internet.

Namun, orang tua yang prihatin di seluruh Cina tetap mengirim anak mereka ke kamp.

Seperti kata seorang ayah di lembaga rehabilitasi pecandu internet: "Tidak ada pilihan lain - ini harapan terakhir kami."

(Dan)

Labels:,

Lihat juga Artikel di bAwah.



salam hangat dari bangherbazzandqutay


0 comments:


 

.