Homekomentar



|F0NT| | Posted by herubaz(qutay)qutay at Tuesday, July 21, 2009

Sepasang Suami Istri Bunuh Diri Ditunggui Kedua Anaknya Diklinik Khusus Bunuh Diri


sumber :http://yepiye.wordpress.com/2009/07/16/sepasang-suami-istri-bunuh-diri-ditunggui-kedua-anaknya-diklinik-khusus-bunuh-diri/



Sir Edward Downes Dan Joan Downes


Setelah menenggak cairan, sepasang suami istri renta berbaring diranjang seraya bergandeng tangan. Beberapa saat kemudian mereka sama-sama meregang nyawa, disaksikan oleh kedua anaknya.


Begitulah babak akhir riwayat hidup sepasang suami istri yang bernama Sir Edward Downes dan Joan Downes setelah mereka mengarungi kehidupan bersama-sama selama 54 tahun. Pasangan ini sehidup semati dalam arti sebenarnya.


Mereka berdua sepakat mengakhiri babak kehidupannya secara sadar disebuah klinik khusus untuk menjalani bunuh diri di Zurich, Swiss yang bernama “Dignitas Clinic


Setelah hidup bahagia bersama selama 54 tahun, mereka memutuskan untuk mati ketimbang melanjutkan hidup dengan penyakit yang tidak tersembuhkan,” begitulah bunyi pernyataan tertulis yang dibuat oleh sepasang anak Edward dan Joan Downes yaitu Caractacus dan Boudicca Downes, selasa (14/7), di London, Inggris.


Kisah kematian suami istri tersebut menjadi perhatian besar di Inggris. Selain orang yang meninggal tersebut adalah tokoh yang cukup dikenal dan terpandang dinegara tersebut, juga cara mereka meninggal menimbulkan kontroversi.


Edward Downes (85), yang pernah mendapat anugrah gelar kebangsawanan “Sir Edward” dari Ratu Elizabeth II pada tahun 1991, adalah mantan konduktor terkemuka. Ia pernah memimpin orkestra BBC Philharmonic dan selama 50 tahun berkarya di Royal Opera House.


Sejalan dengan usianya yang semakin tua, Sir Edward mengalami problem mata sampai akhirnya nyaris hampir buta dan tuli. Kondisi fisiknya itu menyebabkan ia terpaksa bergantung hidupnya pada bantuan sang istri. Namun Joan Downes yang juga mantan penari balet, koreografer dan produser acara TV, ternyata juga menderita kanker hati dan usus besar yang kronis.


Menurut dokter, masa hidup Joan Downes (74) tinggal beberapa minggu lagi. Manajer Joan, Jonathan Groves mengungkapkan bahwa pasangan itu tidak terpisahkan. Mereka lantas mengambil keputusan untuk “pergi” bersama. “Sir Edward sesungguhnya masih bisa melangsungkan hidupnya meskipun sang istri meninggal dunia, namun beliau tidak mau hidup tanpa istrinya,” tutur Groves.


Suami istri itupun berkonsultasi dengan kedua anaknya yang telah dewasa. Kedua anak tersebut hanya dapat pasarah atas keputusan orangtuanya. Merekapun turut mengantar kedua orangtuanya pada Jum’at pekan lalu.


Orangtua kami ingin meninggal berdampingan. Mereka pergi dalam damai dan atas kehendak sendiri,” kata kedua anaknya.


“Dignitas” , Klinik Tempat Wisata Bunuh Diri.


Dari segelintir negara di dunia yang mengijinkan praktek “euthanasia” , yaitu Swiss, Belanda, Belgia, Luxemburg, Thailand dan Amerika Serikat (hanya begara bagian Oregon dan Washington DC) , Swiss lah satu-satunya negara yang mengizinkan orang asing bunuh diri disana.


Euthanasia secara harafiah berarti “mati secara bermartabat” pada intinya adalah membunuh (diri) tanpa rasa sakit. Euthanasia dilakukan secara sukarela alias atas kemauan orang yang bersangkutan, atau dilakukan oleh orang lain karena orang yang akan dibunuh tidak bisa membuat keputusan sendiri.


Dinegeri tersebut ada beberapa organisasi yang melayani keperluan untuk bunuh diri.Salah satu organisasi yang melayani keperluan tersebut yaitu khusus untuk orang asing adalah “Dignitas” , yang memiliki sebuah klinik didekat Zurich.


Dalam setahun sekitar 100 orang asing datang kenegeri itu untuk mematikan dirinya sendiri. Sedangkan khusus klinik “Dignitas” , sejak didirikan pada tahun 1998 sudah melayani keperluan lebih dari 100 orang Inggris. Banyak kalangan mengkritik “Dignitas” yang mempromosikan “Wisata Bunuh Diri


Untuk jasanya, Dignitas mematok tarif 10.000 franch atau kurang lebih Rp.90 juta , yang mencakup konsultasi dokter, bantuan bunuh diri, surat kematian dan kremasi. Semua biaya ini harus dibayar dimuka.


Setelah pembayaran dan pemeriksaan, si pasien dibaringkan dan kemudian diberi minum cairan obat tidur. Setengah jam kemudian sang pasien akan pergi ke alam lain….. :(

Labels:,,

Lihat juga Artikel di bAwah.



salam hangat dari bangherbazzandqutay


0 comments:


 

.