Homekomentar



daftar artikel klik ▼

|F0NT| | Posted by herubaz(qutay)qutay at Friday, September 4, 2009

Jejak Gempa Tasik I Aku Terlempar


sumber:http://bakudara.com/?p=1922

gempa-tasik1


foto sebuah rumah milik warga di daerah daerah perbatasan ciamis banjar ibu, tepatnya di Dsn. Mulyasari Ds. Bangunsari ambruk akibat gempa di tasikmalaya. foto ini diambil oleh Risal Nurdiansyah di facebooknya.


Keelokan Indonesia bukan saja menjadi surga para wisatawan, karena potensi budaya-seni dan aneka ragam kultur masyarakatnya. Tapi Indonesia pun menjadi surga bagi para wartawan karena peristiwa alam yang tidak pernah berhenti dan selalu saja silih berganti.


Tsunami di Aceh, Longsor di Cireundeu Ciputat, Aksi Bom di JW Marriott dan Ritz Carlton dan peristiwa besar lainnya. Dan hari ini, Rabu (2/9/2009) sekitar jam 14.55 WIB, gempa menggoncang dengan kekuatan 1,3 skala ritcer menghantam Tasikmalaya. Goyangan dan getarannya ke seluruh Kabupaten di Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Bali, dan Yogyakarta dan Provinsi lain. Kitapun berhamburan, menyelamatkan diri dan kitapun selamat.


Saat terjadi gempa aku lagi nyusun naskah berita di warnet Panglejar, Subang. Awalnya saya kira kepala saya yang puyeng dan pening. Namun gak lama, beberapa user yang browsing di warnet yang sama, ribut kalo ini goncangan gempa. Inget anak-istri di rumah, saya langsung kabur nemui mereka.


Tapi tidak untuk ribuan masyarakat Tasikmalaya dan sekitarnya. Dalam kondisi lapar berpuasa, masih berjuang mempertahankan nyawanya, hartanya, keluarganya dan sanak-familinya. Berharap, untuk tahun ini saja mereka masih berkumpul dengan keluarganya pada saat lebaran nanti.



Gagah Putra Arifianto bilang Mereka yang berlari, Menghindari Mati, Berharap napas kan terpanjang, Walau hanya sedetik, lagi. Mereka lalu terdiam, Tersesak, Tertangis, Dan Mereka ditanya, Aku terdiam menanya, Kenapa. Dan kita yang masih bernapas, Untuk Esok, Akankah kita belajar dan bernapas demi diri sendiri?


Rumah kembali ambruk, darah kembali tumpah, nyawa kembali melayang, sanak-keluarga kembali berpisah, di tengah-tengah keegoan ambisi politik dan hukum, di tengah pesta pelantikan para anggota wakil rakyat.


Dan saya terdiam, karena hanya bisa merasa dan mendengar jeritanya, jika mereka lebih butuh bantuan daripada dijadikan objek debat kusir, safari politik, dan objek wisata baru di bulan Ramadan….


Astagfirullah, mohon ampunan-Mu Tuhan…..

Labels:

Lihat juga Artikel di bAwah.



salam hangat dari bangherbazzandqutay


0 comments:


 

.