Homekomentar



daftar artikel klik ▼

|F0NT| | Posted by herubaz(qutay)qutay at Friday, December 11, 2009

Polisi Tetap Yakin Nasrudin Ditembak Dari Jarak Dekat


sumber:http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/12/11/polisi-tetap-yakin-nasrudin-ditembak-dari-jarak-dekat

JAKARTA (Pos Kota) – Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Drs. Boy Rafly menjelaskan polisi tetap yakin Nasrudin ditembak dari jarak dekat.


Hal ini dtegaskan Kombes Boy Rafly menanggapi keterangan ahli forensik dr Munim Idris yang menyatakan Nasrudin ditembak dari jarak jauPolisi Tetap Yakin Nasrudin Ditembak Dari Jarak Dekath.


Menurut Boy, yang dimaksud dengan jarak Jauh itu jaraknya 60 cm

sampai 90 cm sedang jarak dekat kategorinya 25 sampai 50 m , Ini ada dalam BAP nya. Dan ini sesuai data lapangan saat dilakukan rekontruksi di TKP lapangan Golf Modern Land, tegas Boy.


Diakui oleh Boy, sebelum korban diotopsi, korban lebih dahulu dibawa ke RS Mayapada Tangerang dan RS Gatot Subroto dengan harapan korban masih bisa hidup. “Oleh karena itulah diduga adanya kerusakan dalam luka tembakan karena sudah mendapat bantuan tim medis lainnya sebelum diotopsi, “terang Kabid Humas Polda Metro itu.


Seperti diberitakans ebelumnya dalam sidang pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen dengan terdakwa Antasari Aszhar, ahli forensik RSCM Dr. Mun’im Idris mengungkapkan mayat Nasrudin yang divisumnya sudah tidak asli atau telah “dimanipulasi” oleh dokter lain. Dari sifat luka, penembakan dilakukan dari jarak jauh.



“Mayat sudah dimanipulasi, ini karena korban sebagian besar rambutnya sudah dicukur, lukanya sudah dijahit dan posisi sudah telanjang saat akan saya visum,” ujar Mun’im dalam persidangan pembunuhan Direktur PT. Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen dengan terdakwa Antasari Azhar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Kamis.


Menurut Mun’im, peluru di bagian tubuh sudah penyok namun bisa dikenali tipenya. Sedangkan penembakan terjadi dalam jarak jauh.


Mun’im mengakui dirinya tidak pernah memeriksa korban di tempat kejadian perkara atau TKP. Menurut dia, kalau korban ditembak jarak dekat sekitar 50 hingga 60 Cm, butir mesiunya akan menempel di baju korban. “Saya saat memeriksa jasad korban tak melihat adanya butir-butir mesiu yang menempel di bajunya,” jelasnya.


Dilanjutkan oleh Mun’im, biasanya pihaknya yang menggunting baju mayat. “Jadi mayatnya sudah tidak asli, sudah ada tangan-tangan yang menangani sebelumnya,” jelasnya.


Akibat mayat korban sudah diutak-atik, menurut ahli forensik ini, dirinya tidak bisa menentukan kapan terjadinya kematian dan yang paling penting berkaitan dengan alibi tersangkanya. (edi/B)

Labels:,

Lihat juga Artikel di bAwah.



salam hangat dari bangherbazzandqutay


0 comments:


 

.