Homekomentar



|F0NT| | Posted by herubaz(qutay)qutay at Saturday, December 26, 2009

Ribuan Warga Banyumas Lumpuh Mendadak


sumber:http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=117883




BANYUMAS, (PRLM).- Ribuan warga Banyumas Jawa Tengah lumpuh mendadak diduga karena chikungunya. Penularan chikungunya tidak terkendali sementara dana untuk penyeprotan dari APBD setempat nol rupiah.

Seperti dialami Satini (24), warga Desa Jatisaba, Kecamatan Cilongok, sudah tiga hari tubuhnya seolah lumpuh, seluruh tubuhnya bengkak, pori-pori kulit membesar dan berwarna kemerah-merahan.

Bengkak terjadi dari kaki hingga wajah Satini, badan terasa panas, dengan sakit pada daerah persendian. "Sekarang agar lebih baik, dua hari lalu badan saya tiba-tiba lumpuh, sekujur tubuh panas, persendiannya ngilu bukan main,"katanya Jumat (25/12).

Penyakit yang disebabkan virus melalui perantara nyamuk Aides Algopitus ini sangat cepat menyerang warga. Dalam setiap rumah, sedikitnya ada dua warga yang lumpuh mendadak.

Sedangkan di Desa Jatisaba sendiri ada kurang lebih 3.000 warga. Hal yang sama dikeluhkan Sailem (54) istri kepala dusun Desa Jatisaba, dia dan warga yang terkena chikungunya sudah berobat ke Puskesmas secara mandiri. Sampai saat ini belum ada penanganan dari pemda setempat.

Data di Pukesmas Cilongok II menyebutkan, sedikitnya 5.000 warga di sembilan desa di Kecamatan Cilongok yang berobat dengan gejala chikungunya. Suyono salah satu mantri Puskesmas Cilongok II menyebutkan, setiap desa sebanyak 20 persen warga yang mengalami lumpuh mendadak. "Ada sembilan desa yang ditangani Puskesmas II Cilongok, dan setiap desa ada sekitar 20 persen yang terkena chikungunya, terangnya.

Mereka datang secara bergelombang bergantian dalam sepekan ini. Di Puskesmas II Cilongok menangani sembilan desa dari 20 desa di Kecamatan Cilongok. Desa yang terkena chikungunya antara lain Desa Pageraji, Pejogol, Langgongsari, Pasegeran, Cipete, Batu Anten dan Desa Jatisaba.

Meski chikungunya sudah menjadi wabah, namun hingga kini Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas hanya melakukan pendataan dan belum melakukan penanganan serius.

Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Widayanto mengakui, kasus chikungunya tahun ini paling parah. "Data sementara jumlah penderita penyakit Chikungunya sudah mencapai 692 orang," jelasnya.

Dikatakan, Dinkes kewalahan untuk memenuhi permintaan pengasapan dan penyemprotan karena keterbatasan anggaran. Tahun ini, pihaknya hanya mendapat anggaran foging untuk demam berdarah dengue (DBD) bukan chikungunya. dari APBD untuk 72 lokasi, sementara dari APBD provinsi hanya mendapat 7 lokasi serta 22 kali pengasapan dengan bantuan dari Jamkesmas. (A-99/das)***

Labels:

Lihat juga Artikel di bAwah.



salam hangat dari bangherbazzandqutay


0 comments:


 

.