http://grandparagon.com/index.php/2009/11/01/alamat-internet-nanti-bisa-menggunakan-huruf-non-latin/
Setelah melalui berbagai debat dan uji coba selama bertahun-tahun, akhirnya pada pertemuan enam hari lembaga pengawasan Internet ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) di Seoul Korea Selatan pada Jumat 30 Oktober 2009 kemarin, melalui pemungutan suara 15 anggota Dewan ICANN memutuskan untuk menyetuui penggunaan huruf-huruf nonlatin seperti huruf Arab, Cyrilic (Rusia), Ibrani (Israel), Hindi (India), Kanji (Jepang dan Cina) dan lain-lain sebagai alamat internet.
Seperti diketahui karena internet pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat yang menggunakan huruf latin maka alamat-alamat internet juga menggunakan huruf yang sama. Dan kebiasaan ini cukup memberikan kesulitan bagi separuh penduduk dunia yang tidak menggunakan huruf latin.
Para pejabat ICANN mengungkapkan bahwa mungkin awal tahun depan sudah ada sejumlah aksara nonlatin sebagai alamat Internet. Aksara ini kemungkinan huruf Cina, Arab, atau Rusia yang memang sudah lama menuntut.
“Ini hanya langkah kecil bagi ICANN, tapi langkah besar separuh umat manusia yang menggunakan aksara nonlatin seperti di bagian dunia yang menggunakan bahasa Korea, Cina, dan Arab,” ungkap pemimpin ICANN, Rod Beckstrom.
Di Cina, misalnya, Google menggunakan alamat google.cn. Warga Cina, meski membaca dan mengetik pencarian kata dengan huruf Cina, mesti mengetikkan alamat dengan huruf Latin yakni google.cn. Dengan peraturan baru ini, google.cn bisa diubah dengan aksara Cina dan warga Cina tidak perlu lagi mengubah mode keyboard dengan mode Latin.
Begitu pula pengguna mesin pencari Arab, arabo.com. Para pengguna mesti menulis “arabo.com” meski seluruh isi situs ini–dan saat mengetik kata yang dicari–menggunakan aksara Arab.
Labels:pengetahuan,Teknologi