sumber:http://erabaru.net/kesehatan/34-kesehatan/6514-diet-kaya-protein-percepat-metabolisme
Saya tidak menyembunyikan fakta menyukai makanan kaya protein, terutama jika ingin melakukan penurunan berat badan dan menjaga berat badan. Bulan lalu, sebuah studi menemukan bahwa mengatur asupan makanan kaya protein menunjukkan efek yang lebih baik dalam penurunan berat badan dibanding makanan kaya karbohidrat.
Pada studi ini, makanan kaya protein ditambah dengan kasein lain atau protein whey (whey diperoleh dari pemrosesan keju yang berasal dari susu sapi). Maka saya kemudian tertarik untuk membaca studi terbaru yang menggunakan dua takaran kasein yang berbeda untuk melihat dampak ukuran jumlah kasein terhadap berat badan.
Pada studi ini, sebanyak 24 orang dewasa (rata-rata berusia 25 tahun) diuji pada hari yang terpisah dengan dua makanan yang berbeda. Salah satu makanan mengandung lebih banyak protein dan lebih sedikit lemak dibanding lainnya. Makanan kaya protein mengandung 25 persen kalori dalam bentuk protein (kasein), sedang 20 persen dan 55 persen kalori berturut-turut berasal dari lemak dan karbohidrat.
Makanan rendah protein hanya mengandung 10 persen kalori dari protein, dengan lemak dan karbohidrat berturut-turut 35 persen dan 55 persen kalori. Pada masing-masing subyek studi, total asupan kalori masing-masing makanan adalah sama.
Untuk masing-masing makanan, seseorang perlu menghabiskan 36 jam tinggal di “ruang pernapasan” agar dapat dianalisa dalam berbagai hal, termasuk pengeluaran energi dan tingkat metabolisme. Makanan kaya protein mendorong pengeluaran total energi lebih tinggi dibandingkan dengan makanan rendah protein, yang nampaknya berhubungan dengan tingkat metabolisme yang lebih tinggi selama tidur.
Penemuan ini secara kuat menyatakan bahwa dampak makanan pada berat badan, tidak semata-mata dari jumlah kalori yang diperhitungkan. Bentuk kalori pada studi ini nampaknya mempunyai dampak penting pada tingkat metabolisme, dan ini memiliki implikasi yang jelas dan penting bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan atau menjaga berat badan yang ideal.
Alat-alat makanan pada studi ini terkontrol dengan sangat ketat, dan tidak menirukan apa yang terjadi di dunia nyata. Bagaimanapun, hal ini menunjukkan dengan jelas kemungkinan ada beberapa “keuntungan metabolisme” dalam mengonsumsi makanan kaya protein jika penurunan berat badan adalah tujuan utamanya.
Mengonsumsi makanan kaya protein mungkin dapat membantu meningkatkan angka di mana protein diurai dan dibuat ulang di dalam tubuh (perputaran protein), dan ini mungkin mempunyai pengaruh positif pada tingkat metabolisme. Sebagai tambahan, makanan kaya protein membantu menjaga massa otot, yang juga membantu memelihara tingkat metabolisme.
Ketika bentuk kalori terlihat penting berkaitan dengan dampaknya terhadap berat badan, total jumlah kalori juga memiliki dampak. Menariknya, makanan kaya protein yang digunakan pada studi ini nampaknya lebih memuaskan dibanding makanan rendah protein, sesuai dengan studi sebelumnya, yang telah menemukan bahwa secara umum protein memiliki dampak mengenyangkan lebih besar dibanding karbohidrat atau lemak. Terlebih lagi, implikasi protein terhadap penurunan berat badan terlihat jelas. (Dr. John Briffa/The Epoch Times/feb)
Labels:Dunia Kesehatan,pengetahuan